Berlibur ke kota pahlawan Surabaya pasti lah menjadi bingung ingin jalan2 kemana. Tempat wisata hanya sedikit dan kebanyakan hanya berupa monumen/tugu saja. Kota ini malah memiliki lebih banyak mall dan tempat belanja daripada tempat wisata. Tapi tahukah kalian, kalau di kota Surabaya terdapat "Museum Kesehatan dr.Adhyatma, MPH" ???
Museum Kesehatan dr.Adhyatma MPH ini terletak di Jalan Indrapura no.17 Surabaya Utara, Surabaya. Penampilan nya dari luar tak semegah gedung2 disekitarnya, seperti gedung Kementrian Keuangan maupun Bank Indonesia. Museum ini awalnya merupakan Rumah Sakit Kulit Kelamin, jadi janganlah heran apabila suasana dan bentuk gedung nya menyerupai selasar maupun bangunan2 Rumah Sakit.
Setelah digunakan sebagai Rumah Sakit Kulit Kelamin pada tahun 1950an, bangunan inipun dialihgunakan menjadi Puslitbang Yantekkes (Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan). Setelah berbagai penelitian dilakukan, alat2 bekas penelitian, pastilah tidak lagi berguna. Dijual pun juga tidak menghasilkan uang seberapa. Lalu sekitar tahun 1990an dirintislah pendirian sebuah museum kesehatan guna untuk menyelamatkan dan memelihara warisan sejarah budaya bangsa oleh DR.dr.Haryadi Suparto,DOR,M.Sc.APU.Sebenarnya, museum ini diresmikan pertama kali pada 16 Desember 2003 oleh Kepala Puslitbang Yantekkes, dr.Soemartono, DHSA. Lalu, pada 14 September 2004 barulah dr. Ahmad Sujudi MPH selaku Menteri Kesehatan kala itu meresmikan museum ini dengan nama “Museum Kesehatan, dr.Adhyatma MPH – Depkes RI”
Mengapa diberi nama Museum Kesehatan “dr.Adhyatma MPH” ? dr.Adhyatma MPH merupakan salah seorang dokter yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada periode 21/03/1988 – 17/03/1993. Menurut sang penjaga museum, kala dr. Adhyatma MPH ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Beliau sangat menekankan tentang kemajuan dan perkembangan IPTEK dan keilmuan ttg kesehatan kala itu. Sehingga diangkatlah nama dr. Adhyatma MPH sebagai nama museum kesehatan di kota Pahlawan ini.
Mengapa didirikan Museum Kesehatan ? Didirikannya Museum Kesehatan ini tak lain untuk Menyelamatkan dan melestarikan benda-benda bernilai sejarah dalam bidang kesehatan dari jaman dulu sampai kini. Selain itu juga untuk Memberikan informasi kepada masyarakat generasi masa kini maupun generasi mendatang tentang seluk beluk kesehatan dari sisi sejarah, budaya, ilmiah dan sebagainya.
Tak perlu merogoh kocek dalam2 utk berwisata ke Museum ini.
Hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp 1.500,00 (Seribu Lima Ratus Rupiah)
saja kita bisa menyaksikan dan menambah ilmu dari koleksi yang ada di museum
ini. Tak perlu khawatir tentang kebersihan, saat saya (penulis) berkunjung ke
museum ini, museum ini pun tampak bersih dengan barang2 koleksi yang tertata
rapi. Masalah parkir? Jangan kuatir, museum ini pun juga memiliki halaman parker
yang sangat luas dengan pohon2 yg rindang menghiasi halaman parker museum ini.
Sang penjaga museum, seorang diri bertugas sebagai petugas loket, sekaligus
jadi petugas penyobek tiket, tour guide bahkan pemegang kunci ruangan museum dengan
ramah dan senyum senantiasa memberikan penjelasan kepada kami tentang koleksi
apa2 yang ada di museum ini. Namun sayang, meski fasilitias yang diberikan hampir sempurna
dengan biaya yang murah, pengunjung museum ini tak juga ramai. Setiap hari nya,
hanya ada sekitar 5-10 orang pengunjung yang mengunjungi museum ini.Selain itu juga tidak ada oleh2 atau suvenir khas yang bisa dibeli dan dibawa pulang dari museum ini.
Adapaun koleksi benda-benda bersejarah dalam bidang upaya
kesehatan dari berbagai daerah, ras/suku bangsa, agama/kepercayaan dan
sebagainya dipaprkan dalam bentuk : benda asli, benda tiruan, replika, foto
atau gambar. Sedangkan cara pemaparan atau teknik pamer dalam dalam museum ini
disajikan dalam berbagai ruang kelompok pamer atau disebut sasana. Adapun
sasana tsb antara lain :
1. 1. Sasana
Adhyatma
Sasana ini memaparkan berbagai koleksi almarhum dr.Adhyatma
MPH sewaktu beliau menjabat Menteri Kesehatan RI pada tahun 1988 s/d 1993,
disini juga terpampang deretan foto Beliau2 yg pernah menjabat sebagai Menteri
Kesehatan semenjak Indonesia merdeka hingga sekarang ini.
2. 2. Sasana
Kencana
Dalam ruang ini dipamerkan berbagai benda bersejarah
berupa tanda jasa, lencana dari logam mulia, surat tanda penghargaan dan
sebagainya yang terkait perjuangan upaya kesehatan. Diruang ini pula dipaparkan
sejarah dan profil perintis museum kesehatan.
3. 3. Sasana
Kespro
Menyimpan serta memamerkan berbagai benda/ peralatan
upaya kesahatan reproduksi. Antara lain ttg Upaya kesehatan ibu dan anak dari
berbagai kultur atau budaya, kesehatan kehamilan, persalinan dan
keluargaberencana.
4. 4. Sasana
Genetika
Dalam ruangan ini dipamerkan berbagai sarasilah dan
silsilah garis keturunan yang sangat erat kaitannya dengan ilmu genetika dari
suatu trah atau dinasti, antara lain sarasilah dari keluarga berbagai kerajaan
di Indonesia
5. 5. Sasana
Kesehatan Budaya
Upaya kesehatan berdasarkan atas kepercayaan atau
supranatural, dunia ghaib merupakan realita bdaya yang telah ada dan berkembang
sejak jama dulu kala. Suatu fenomena yang menarik dan sekaligus merupaka
tantangan untuk kita semua guna mengkaji dan menyibak misteri tersebut, agar supaya
dapat dimanfaatkan demi kesehatan kita semua, kesejahteraan dan kemanusian. Disini
pun juga tersimpan barang2 hasil operasi yang benar2 diambil dari tubuh
manusia, seperti batu ginjal. Mungkin juga kita masih teringat ttg kasus
seorang anak bernama Safira di Pare-pare yang di dalam tubuhnya terdapat
puluhan paku yang entah darimana asalnya. Paku itu pun juga menjadi salah satu
koleksi dari museum ini.
6. 6. Sasana Flora
dan Fauna
Binatang-binatang disekitar kita perlu diperdulikan
keberadaannya. Berbagai binatang bisa menjadi perantara penyakit (vektor),
tetapi ada pula beberapa binatang dan tumbuhan yang berkhasiat sebagai bahan
obat dan sangat menolong kita semua.
Berbagai peralatan medik dan non medik pendukung upaya
kesehatan disimpan dan dipamerkan diruang ini. Benda-benda ini digunakan oleh
institusi kesehatan pada jaman dulu dan menjadi benda bersejarah yang sangat
besar jasanya untuk kesehatan masyarakat kita.
Museum ini sangat layak untuk dikunjungi bagi warga
umum, maupun masyarakat kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, apoteker,
analis lab maupun bagi para mahasiswa bidang kesehatan. Karena selain kita bisa
berwisata mengisi waktu libur, kita juga bisa menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan ttg sejarah kesehatan di Indonesia.
Makin disadari upaya kesehatan dirasakan sangat
peranannya bahkan menjadi salah satu faktor penentu dalam rangka mencapai
generasi bangsa yang unggul menuju manusia Indonesia yang tangguh. Dalam kaitan
upaya tersebut, harus disadari pula walaupun jaman makin maju, teknologi makin
canggih, tetapi warisan nenek moyang bangsa termasuk budaya kesehatan tidak
boleh ditingggalkan begitu saja. Bahkan perlu dipandang sebagai suatu keharusan
untuk mengkaji secara seksama serta meneliti da mengebangkan secara cermat dari
aspek : kelayakan penggunaannya, keampuhan manfaatnya, teknologi tepat gunanya
dan sebagainya
Oleh karena itu Museum Kesehatan tersebut diharapkan
mampu menjadi media pendidikan atau pembelajaran bagi masyarakat umum maupun
masyarakat ilmiah yang perduli terhadap upaya kesehatan. Disini lah tersimpan
sejarah, sejarah masa lalu perkembangan ilmu kesehatan di Indonesia. Jangan
jadikan sejarah hanya sebagai pajangan di museum yang mana museum nya pun juga
jarang kita kunjungi. Bung Karno pernah berkata “Bangsa yang Besar adalah
Bangsa yang Menghargai Jasa Para Pahlawannya”
Jayalah Museum di Indonesia !
Majulah Kesehatan di Indonesia !
Hidup Museum Kesehatan dr. Adhyatma MPH !
Tetaplah jadi inspirasi untuk Indonesia Sehat yang
lebih baik !
Sumber :
Kunjungan Langgeng Perdhana - Surabaya, 30 Agustus 2012
Film Dokumenter – 100 tahun Kiprah Dokter di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar