.: medicina-islamica-lg.blogspot.com :.

Assalamualaikum wr.wb. Welcome to my blog. In here there's some article about islam and about medicine. In my blog here, i use indonesian. May my articles can be usefull for a lot of people in the world. If you like my blog, please give follow and comment in my blog too. thanks. (^.^)

Senin, 30 Januari 2012

Ascaris Lumbricoides


Ascaris lumbricoides merupakan salah satu cacing yg termasuk golongan nematode usus. Cacing ini memiliki hospes yaitu pada manusia. Penyakit yg disebabkan nya disebut askariasis. Cacing ascaris merupakan spesies yg ditularkan mll tanah atau soil transmitted helminth. Cacing ascaris ini dapat ditemukan scr kosmopolit, yaitu ditemukan di seluruh dunia. Cacing ascaris merupaka cacing yg memiliki siklus paru.

Morfologi
Cacing ascaris jantan berukuran lebih kecil dr yg betina. Cacing ascaris jantan berukuran panjang 15-30cm dan lebar 0,2-0,4cm. Sedangkan seekor cacing ascaris betina berukuran panjang 20-35cm, dan lebar 0,3-0,6cm. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga 100.000-200.000 butir dalam sehari, yang berukuran panjang 60-70µm dan lebar 40-50µm. Cacing ascaris memiliki habitat di usus halus, dan dapat berumur hingga 1-2 tahun. Cacing ascaris memiliki 3 buah bibir yang terdiri dari 2 buah bibir mediodorsal dan 1 bibir lateroventral, diantara ketiganya di tengah terdapat rongga mulut yang disebut sbg triangular bucal cavity.

Telur ascaris dibedakan menjadi 2, yaitu telur fertile dan telur infertile.
-Telur fertile : merupakan telur yg dibuahi.
Memiliki ukuran panjang 45-75µm dan lebar 35-50µm. Berbentuk bulat simetris atau oval. Memiliki dinding tebal transparan yang terdiri atas 3 lapisan (membrane vitellina, lapisan hialin, dan lapisan albumin). Dan didalamnya berisi embrio.
-Telur infertile : merupakan telur yg tidak dibuahi.
Memiliki ukuran panjang 88-94µm dan lebar 44µm. Memiliki bentuk yang lebih lonjong. Memiliki dinding yg terdiri atas 2 lapisan(lapisan hialin dan lapisan albumin). Di dalam nya berisi granula kasar (protoplasma yg mati)



Siklus hidup
Telur fertile (3 minggu di tanah) -> infektif -> tertelan -> telur menetas di usus halus -> larva -> larva menembus dinding usus halus -> pembuluh darah/limfe -> jantung -> paru -> menembus dinding pembuluh darah -> menembus dinding alveolus -> masuk rongga alveolus -> bronchiolus -> bronchus -> trachea -> faring -> esophagus -> menjadi dewasa di usus halus -> bertelur -> telur keluar bersama faeces -> kembali spt diatas. Siklus ini berlangsung 2-3 bulan lamanya.



Patologi dan Gejala Klinis
-Gangguan karena larva terjadi pada paru, dapat berupa perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan pd paru yang disertai batuk, demam dan eosinofilia. Pd foto rontgen thoraks tampak adanya gambaran infiltrate yg akan hilang dalam 3 minggu. Keadaan seperti ini disebut dg syndrome loeffler.
-Gangguan oleh cacing dewasa dapat berupa gangguan usus seperti mual, nafsu makan menurun, diare maupun konstipasi.
-Pada infeksi berat pada anak dapat menyebabkan malabsorbsi dan memperberat keadaan malnutrisi dan penurunan status kognitif. Cacing yang menggumpal dalam usus juga dapat menyebabkan terjadinya ileus obstrukstif.

Diagnosis
Penegakan diagnosis nya dengan cara pemeriksaan tinja secara langsung dengan menemukan adanya telur cacing, Juga bisa dengan menemukan adanya cacing yg keluar sendiri melalui mulut, hidung maupun dubur bersama muntah maupun faeces.

Sumber : Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, ed. 4, FK UI.

Jumat, 13 Januari 2012

Auskultasi Suara Jantung


Cowok : dek dek, coba deh dengarkan suara jantung ku.
Cewek : emank kenapa mas sama suara jantung mas ?
Cowok : tiap jantungku berdetak, salalu berbunyi "Aku sayang padamu"
Cewek : jadi malu ah mas. . .

Sering sekali kita mendengarkan gombalan - gombalan anak muda seperti itu, tapi kira2 bagaimana sih suara jantung kita yg sebenarnya ? dan kira2 ada nggak ya suara jantung yg dibilang nyeleneh karena ada kelainan ???

Ini dia jawabannya :

Bunyi normal jantung, S1 dan S2 terutama dihasilkan oleh penutupan katup
jantung. Waktu antara S1 dan S2 berhubungan dengan sistolik dan normalnya
lebih pendek dari waktu dan antara S2 dan S1(diastolic).Bila frekuensi bunyi
jantung meningkat diastole akan memendek.

Bunyi pertama jantung (S1)
Bunyi LUB yang rendah disebabkan oleh penutupan katup mitral dan
trikuspidialis, lamanya kira-kira 0,15detik dan frekuensinya 25-45 Hz.
Terpisahnya bunyi jantung pertama dan kedua adalah karena penutupan kedua
katup yang tidak bersamaan sebagai akibat dari kontraksi ventrikel yang satu
terjadi setelah kontraksi ventrikel yang lain.
sistolik diastolic sistolik diastolic sistolik
S1 S2 S1 S2 S1 S2

Bunyi kedua (S2)
Bunyi DUP yang lebih pendek dan nyaring yang disebabkan oleh menutupnya
katup aorta dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir.Frekuensinya
50Hz dan berakhir 0,15 detik. Bunyi ini keras dan tajam ketika tekanan diastolic
dalam aorta atau arteri pulmonalis meningkat. Masing-masing katup menutup
dengan kuat pada akhir sistolik. Pemisahan bunyi jantung kedua kedalam bunyi
inspeksi adalah normal dan terdengar sangat keras pada orang yang masih muda.
Hal ini dikarenakan sedikit agak bertundanya penutupan katup pulmonaris karena
aliran darah keventrikel kanan.

Bunyi ketiga (Gallop S3)
Bunyi ini lemah, didengar kira-kira sepertiga jalan diastolic. Pada individu
muda ini bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel. Hal ini mungkin
disebabkan oleh getaran yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1
detik.Maka bunyi jantung menjadi triplet dan menimbulkan efek akustik seperti
gallop kuda,bunyi ini terjadi pada awal diastolic, selama fase pengisian cepat

siklus jantung atau pada akhir kontraksi atrium disebut suara ketiga (S3).Suara ini
terdengar pada pasien yang mengalami penyakit miokard atau yang menderita
gagal jantung kongestif dan yang ventrikelnya gagal menyemburkan semua darah
selama sistolik. Gallop S3 terdengar pada pasien yang berbaring pada sisi kiri.
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Bunyi ke empat (S4)
Bunyi ini terkadang dapat didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan
atrium tinggi atau ventrikel kaku seperti pada hipertrofi ventikel.
S4 S1 S2 S4 S1 S2 S4 S1 S2

download disini yuk utk ringtone suara jantung nya :
a-jantung-ics2 kiri.wav
b-jantung-ics3 kiri.wav
c-jantung-ics4-kiri.wav
d-jantung-sternum kiri.wav
e-jantung-apex.wav
f-jantung-ics2 kanan.wav

dan ini adalah aplikasi suara jantung nya

Senin, 02 Januari 2012

Anatomi Dasar

Anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Anatome :
Ana : menguraikan
Tome : memotong
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh dengan jalan memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh

Posisi anatomi :
- Tubuh berdiri tegak
- Kedua kaki rapat
- Kedua lengan menggantung di sisi dengan telapak tangan menghadap ke depan


Istilah Anatomi – Arti :
Bagian organ :
- Skeletopi – letak organ thd tulang di sekitarnya
- Syntopi – letak organ thd organ di sekitarnya
- Origo - tempat perlekatan otot sebelah proksimal
- Insertio - tempat perlekatan otot sebelah distal
- Tuber - tonjolan pendek dan besar
- Tuberkulum/ tuberositas - tonjolan kecil
- Process/ Processus – tonjolan yang panjang
- Fossa – cekungan besar dan dangkal
- Fovea – Cekungan yg dangkal (agak rata) merupakan tempat persinggungan
- Foveola – lekuk kecil yg agak rata
- Facies – permukaan/ dataran
- Foramen/ hiatus - lubang
- Sulcus – parit/ saluran memanjang
- Canalis – saluran memanjang yg ditutupi di bagian atasnya
- Meatus – canalis yang pendek
- Incisura – cekungan
- Crista – tonjolan tipis yg memanjang
- Spina – tonjolan yg panjang/ runcing
- Collum – leher
- Caput – kepala yg besar
- Capitulum – kepala yg kecil
- Margo – tepi/pinggir
- Cavum/ cavitas – rongga
- Aperture/ hillus – pintu
- Aditus – pintu masuk ke suatu ruangan
- Anthrum – ruangan yang berisi udara
- Ala - sayap
- Labium – bibir
- Lingual – tonjolan berbentuk lidah
- Lamina – lembar
- Linea – garis
- Inter – antar
- Pectin – pinggir
- Trochlea – bangunan berbentuk katrol
- Condylus – tonjolan bulat di ujung tulang
- Angulus – sudut
- Corpus – badan
- Articulation - persendian
- Cauda – ekor
- Sejati – propria
- Basis – dasar
- Apeks – puncak
- Central – pusat
- atrium – serambi
- ventrikel – bilik
- septum/ septal – dinding batas
- flexura – lipatan
- semilunaris/ semicircularis – ½ lingkaran
- valvula – katup
- pectinata - sisir

Arah:
- Cranial – ke arah kepala
- Caudal – ke arah kaki
- Proximal – ke arah pangkal
- Distal – ke arah ujung
- Medial – ke arah tengah
- Lateral – ke arah tepi
- Longitundinal – arah memanjang
- Transversal – arah melintang
- Anterior/ ventral – depan
- Posterior/ dorsal – belakang
- Dextra – kanan
- Sinistra – kiri
- Superior – atas
- Inferior – bawah
- Eksternus – luar
- Internus – dalam
- Superficial – dangkal / dekat dg permukaan tubuh
- Profunda – dalam

Organ :
- cor - jantung
- Palmar – telapak tangan
- Plantar – telapak kaki
- Pulmo – paru
- Lingua – lidah
- nasus/ nasi – hidung
- hati – hepar
- ren – ginjal
- colon – usus besar
- oris – mulut
- uterus – rahim
- glandula – kelenjar
- vascular – pembuluh darah
- umbilicus – pusar
- femur – paha
- brachii – lengan atas
- antebrachii – lengan bawah
- cruris – tungkai bawah
- appendix – usus buntu
- coli – leher
- thoraks – dada
- abdomen – perut
- lien/ spleen – limpa
- vesica fellea – kandung empedu
- vesica urinaria – kandung kemih
- dermal/ kutis – kulit
- dens/ dentes - gigi
- auris – daun telinga
- trachea - tenggorokan
- oesophagus - kerongkongan
- gaster/ pylorus – lambung
- Ossis(Os.) – tulang
- Arteria (A.)
- Arteriae (Aa.)
- Vena (V.)
- Venae (Vv.)
- Vasa.
- Nervus (N.) – Saraf
- Musculus (M.)- otot
- Musculi (Mm.)

Bidang orientasi :
- Bidang sagital :bidang vertikal yang membagi tubuh dalam 2 bagian yang sama besar kanan dan kiri
- Bidang frontal :bidang vertikal yang membagi tubuh dalam 2 bagian yang sama besar depan dan belakang
- Bidang horizontal/ transversal : bidang yang membagi badan menjadi separuh bagian atas dan separuh bagian bawah