.: medicina-islamica-lg.blogspot.com :.

Assalamualaikum wr.wb. Welcome to my blog. In here there's some article about islam and about medicine. In my blog here, i use indonesian. May my articles can be usefull for a lot of people in the world. If you like my blog, please give follow and comment in my blog too. thanks. (^.^)

Rabu, 29 Februari 2012

Anatomi - Fisiologi Pleura



Anatomi Pleura
Pleura merupakan lapisan pembungkus paru (pulmo). Dimana antara pleura yg membungkus pulmo dextra et sinistra dipisahkan oleh adanya mediastinum. Pleura dr interna ke eksterna terbagi atas 2 bagian :
• Pleura Visceralis/ Pulmonis
Pleura yg langsung melekat pd permukaan pulmo.
• Pleura Parietalis
Bagian pleura yg berbatasan dg dinding thorax.



Kedua lapisan pleura ini slg berhubungan pd hilus pulmonis sbg lig. Pulmonale (Pleura penghubung) . Diantara kedua lapisan pleura ini terdapat sebuah rongga yg disebut dg cavum pleura. Dimana di dalam cavum pleura ini terdapat sedikit cairan pleura yg berfungsi agar tdk terjadi gesekan antar pleura ketika proses pernapasan.



Pleura parietal berdasarkan letaknya terbagi atas :
• Cupula Pleura (Pleura Cervicalis)
Merupakan pleura parietalis yg terletak di atas costa I namun tdk melebihi dr collum costae nya. Cupula pleura terletak setinggi 1-1,5 inchi di atas 1/3 medial os. clavicula
• Pleura Parietalis pars Costalis
Pleura yg menghadap ke permukaan dalam costae, cartilage costae, SIC/ ICS, pinggir corpus vertebrae, dan permukaan belakang os. sternum
• Pleura Parietalis pars Diaphragmatica
Pleura yg menghadap ke diaphragm permukaan thoracal yg dipisakan oleh fascia endothoracica.
• Pleura Parietalis pars Mediastinalis (Medialis)
Pleura yg menghadap ke mediastinum / terletak di bagian medial dan membentuk bagian lateral dr mediastinum.

Refleksi Pleura
• Refleksi vertebrae
Pleura costalis melanjut sbg pleura mediastinalis di depan columna vertebralis membentuk refleksi vertebrae yg membentang dr SIC I – XII.
• Refleksi costae
Pleura costalis melanjut sbg pleura diaphragmatica membentukk refleksi costae.
• Refleksi sternal
Pleura costalis melanjut sbg pleura mediastinalis di belakang dr os. Sternum membentuk refleksi sterna
• Pleura mediastinalis melanjut sbg pleura diaphragm

Garis Refleksi Pleura
Garis refleksi pleura antara pleura dextra dan sinistra terdapat perbedaan, yakni :
• Garis Refleksi Pleura Dextra
Garis refleksi dimulai pd articulation sternoclavicularis dextra lalu bertemu kontralateral nya di planum medianum pd angulus ludovichi/ angulus Louis setinggi cartilage costae II. Lalu berjalan ke caudal sampai di posterior dr proc. Xiphoideus pd linea mediana anterior/ linea midsternalis menyilang sudut xiphocostalis menuju cartilage costae VIII pd linea midclavicularis, menyilang costae X pd linea axillaris media dan menyilang cartilage costa XII pd collum costaenya.
• Garis Refleksi Pleura Sinistra
Garis refleksi dimulai pd articulation sternoclavicularis sinistra lalu bertemu kontralateral nya di planum medianum pd angulus ludovichi/ angulus Louis setinggi cartilage costae II. Lalu berjalan turun sampai cartilage costa IV dan membelok di tepi sternum lalu mengikuti cartilage costa VIII pd linea midclavicularis dan menyilang costae X pd linea axillaris anterior dan menyilang costa XII pd collum costaenya.

Vaskularisasi Pleura
Pleura parietal divaskularisasi oleh Aa. Intercostalis, a. mammaria interna, a. musculophrenica. Dan vena2 nya bermuara pd system vena dinding thorax.
Sedangkan pleura visceralis nya mendapatkan vaskularisasi dr Aa. Bronchiales.

Innervasi Pleura
• Pleura parietalis pars costalis diinnervasi oleh Nn. Intercostales.
• Pleura parietalis pars mediastinalis diinnervasi oleh n. phrenicus
• Pleura parietalis pars diaphragmatica bagian perifer diinnervasi oleh Nn. intercostales. Sedangkan bagian central oleh n. phrenicus
• Pleura visceralis diinnervasi oleh serabut afferent otonom dr plexus pulmonalis.

Recessus Pleura
Recessus merupakan sebuah ruangan kosong yg akan terisi oleh paru saat inspirasi dalam dan akan mjd tempat yg berisi cairan pd pasien dg kasus efusi pleura. terdapat 3 ps recessus, yaitu :
- recessus costodiaphragmatica dextra et sinistra
recesssus yg terletak diantara pleura parietalis pars costalis dan pleura parietalis pars diaphragmatica
- recessus costomediastinalis anterior dextra et sinistra
recessus yg terletak di antara pleura parietalis pars costalis dan pleura parietalis pars mediastinalis di bagian ventral
- recessus costomediastinalis posterior dextra et sinistra
recessus yg terletak di antara pleura parietalis pars costalis dan pleura parietalis pars mediastinalis di bagian dorsal.



Fisiologi pleura
Fungsi mekanis pleura adalah meneruskan tekanan negatif thoraks kedalam paru-paru, sehingga paru-paru yang elastis dapat mengembang. Tekanan pleura pada waktu istirahat (resting pressure) dalam posisi tiduran pada adalah -2 sampai -5 cm H2O; sedikit bertambah negatif di apex sewaktu posisi berdiri. Sewaktu inspirasi tekanan negatif meningkat menjadi -25 sampai -35 cm H2O.

Selain fungsi mekanis, seperti telah disinggung diatas, rongga pleura steril karena mesothelial bekerja melakukan fagositosis benda asing; dan cairan yang diproduksinya bertindak sebagai lubrikans.

Cairan rongga pleura sangat sedikit, sekitar 0.3 ml/kg, bersifat hipoonkotik dengan konsentrasi protein 1 g/dl. Gerakan pernapasan dan gravitasi kemungkinan besar ikut mengatur jumlah produksi dan resorbsi cairan rongga pleura. Resorbsi terjadi terutama pada pembuluh limfe pleura parietalis, dengan kecepatan 0.1 sampai 0.15 ml/kg/jam. Bila terjadi gangguan produksi dan reabsorbsi akan mengakibatkan terjadinya pleural effusion.
Fungsi pleura yang lain mungkin masih ada karena belum sepenuhnya dimengerti.




Klinis Pleura
• Apabila terdapat akumulasi cairan berlebih di dalam cavum pleura disebut dg efusi pleura.
• Sedangkan bila terjadi akumulasi udara berlebihan di dalam cavum pleura disebut dg pneumothoraks.
• Pd pasien dg pleuritis akan terjadi perlekatan pd cavum pleura nya shg akan timbul adanya bunyi friction rub saat di auskultasi.

Sumber :
Diktat Anatomi Situs Thoracis, ed. 2011. Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UNISSULA.
Pneumothoraks, dr. Bambang Sugeng Sp. B. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang/ Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

OST. Team Medical Dragon



Team Medical Dragon merupakan sebuah film jepang yang bergenre medical. Dimana film ini menceritakan kehidupan seorang dokter spesialis bedah jantung atau apabila hal ini disamakan halnya di Indonesia adalah seorang dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskular (Sp. BTKV) yg bernama Asada Ryutaro. Dimana Asada Sensei ini berusaha keras utk membentuk sebuah tim yang utk kemajuan dunia medis yg disebut dg Team Medical Dragon. Namun, dalam perjalanan nya banyak rintangan yang di hadapi oleh tim tsb.
Banyak sekali hal – hal positif yg dapat kita ambil dr film ini, baik itu dr morality sbg seorang dokter maupun penjelasan penyakit yg terjadi dan cara penatalaksanaan dr penyakit2 tsb baik itu scr gawat darurat, maupun scr bedah.

Berikut adalah daftar Original Soundtrack (OST.) dr Team Medical Dragon
Aesthetics
Blue Dragon
Blue Dragon (Piano & Guitar Cover)
Red Dragon
Dragon Rises
Origin of Silence
Tide Over
Unnecessary Word
Black Smile
Believe
One




.: Aesthetics Lyrics :.
Longing for you day and in dream
I'm hoping you are here and leading my way

You steers my road anytime I need
If you walk away, I will follow you

Trying my life
With your secret gifts you gave to me
I won't vain and succeed it as your precious soul

Holding your hand
And I'm walking through the all of the world

Carrying your wish like the Venus in the dim sky

Selasa, 28 Februari 2012

Anatomi Tractus Respiratorius Inferior (Sistem Nafas Bawah) - Trachea dan Bronchus



Anatomi Saluran Nafas Bawah (Tractus Respiratorius Inferior)
Anatomi saluran nafas terbagi atas :
• Trachea
• Bronchus Principalis/ bronchus primer
• Bronchus Lobaris/ bronchus sekunder
• Bronchus Segmentalis/ bronchus tersier
• Bronchiolus terminalis
• Bronchiolus respiratorius
• Ductus alveolaris
• Saccus alveolaris
• alveoli



Anatomi trachea
Trachea atau sering kita sebut sbg tenggorokan adl organ berbentuk tabung yg merupakan organ pernafasan (systema respiratorius) yg merupakan lanjutan dr larynx memiliki panjang kr2 13 cm dan memiliki diameter 2,5cm. trachea tersusun atas cartilage hyaline yg berbentuk C yg disebut dg cartilagines tracheales. Di bagian posterior dr cartilage tsb tersusun atas otot polos yg disebut m. trachealis. Trachea terletak setinggi tepi bawah cartilage cricoidea setinggi Vertebrae Cervicalis VI hingga angulus sterni/ angulus ludovichi/ angulus Louis yg terletak setinggi ICS II atau Vertebrae thoracica IV. Dan apabila sedang dalam ekspirasi maksimal dpt turun hingga sampai Vertebrae Thoracica VI. Setelah itu akan bercabang membentuk bronchus principalis (bronchus primer) dextra et sinistra, dimana tmp percabangannya tsb disebut dg bifurcation trachealis, dan apabila di lihat mll lumen nya akan Nampak sbg tonjolan kecil yg merupakan tmp rangsang batuk yg disebut dg carina trachea.




Syntopi trachea
Trachea memiliki syntopi :
• Ventral : os. Sternum, thymus, v. brachiocephalica sinistra, truncus brachiocephalica, a. carotis communis sinistra dan arcus aorta.
• Dorsal : oesophagus, n. laryngeus recurrens sinistra
• Dextra : v. azygos, n. vagus dextra dan pleura
• Sinistra : arcus aorta, a. carotis communis sinistra, a. subclavia sinistra, n. vagus sinistra, n. phrenicus sinistra dan pleura.

Vaskularisasi dan Aliran Limfe Trachea
Suplai darah terutama berasal dr a. thyroidea inferior. Sedangkan aliran limfe nya bermuara ke nodi limphoidei pretrachealis dan paratrachealis.

Innervasi Trachea
Trachea diinnervasi mll cabang2 dr n. vagus, n. laryngeus recurrens, dan truncus sympaticus.

Bronchus
Bronchus merupakan saluran nafas yg merupakan lanjutan dr trachea dimana bagian nya dibentuk oleh cartilage hialin. Bronchus ini pada nantinya akan berakhir pd alveolus. Bronchus principalis dextra et sinistra memiliki perbedaan sbg berikut :



Maka dr itu secara klinis, apabila kita akan memasukkan ET (Endotracheal tube) lebih sering masuk pd bronchus primer dextra, krn diameter lumen yg lebih lebar, posisi yg lebih vertical, letak yg lebih tinggi, dll. Selain itu misalkan terdapat benda asing (corpus alienum) berupa misalkan kacang, makanan atau sejenis nya juga lebih sering nya akan masuk ke dalam bronchus principalis dextra.



Segmenta Bronchopulmonalia
Sama seperti halnya hepar, bronchus juga memiliki pembagian segmentasi yg nantinya juga merupakan segmentasi bagi pulmo juga. Yg dimaksud dg segmenta bronchopulmonalia adl unit paru scr anatomis, fungsi dan pembedahan. Dimana dalam masing2 segmenta bronchus ini yg nantinya jg berperan sbg segmenta pd pulmo memiliki ujung salura, cabang arteria pulmonalis, aliran vena, aliran limfe dan persarafan otonom yg berbeda2 pd msg2 segmenta nya. Hal ini berfungsi pd pasien pneumonektomi (suatu prosedur pembedahan utk pengangkatan paru).



Berikut adl penggambaran segmentasi dr bronchus.
A = Right Main Stem Bronchus
B = Right Upper Lobe Bronchus
B1 = Apical Segmental Bronchus
B2 = Anterior Segmental Bronchus
B3 = Posterior Segmental Bronchus
C = Bronchus Intermedius
D = Right Middle Lobe Bronchus
D4 = Lateral Segmental Bronchus
D5 = Medial Segmental Bronchus
E = Right Lower Lobe Bronchus
E6 = Superior Segmental Bronchus
E7 = Medial Basal Segmental Bronchus
E8 = Anterior Basal Segmental Bronchus
E9 = Lateral Basal Segmental Bronchus
E10 = Posterior Basal Segmental Bronchus
F = Left Main Stem Bronchus
G = Left Upper Lobe Bronchus
G1, G2 = Apicoposterior Segmental Bronchus
G3 = Anterior Segmental Bronchus
H = Lingular Bronchus
H4 = Superior Lingular Segmental Bronchus
H5 = Inferior Lingular Segmental Bronchus
I = Left Lower Lobe Bronchus
I6 = Superior Segmental Bronchus
I7 = Medial Basal Segmental Bronchus
I8 = Anterior Basal Segmental Bronchus
I9 = Lateral Basal Segmental Bronchus
I10 = Posterior Basal Segmental Bronchus

Sumber : Diktat Anatomi, Situs Thoracis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA

Minggu, 26 Februari 2012

Anatomi Larynx (Laring)



Anatomi Larynx
Larynx (laring) atau tenggorokan merupakan salah satu saluran pernafasan (tractus respiratorius). Laring membentang dr laryngoesophageal junction dan menghubungkan faring (pharynx) dg trachea. Laring terletak setinggi Vertebrae Cervical IV – VI.

Cartilago Larynx
Laring dibentuk oleh beberapa cartilage, antara lain :



+ Cartilago yg berjumlah tunggal



- Cartilago epiglottica
Cartilago elastic berbentuk daun terletak di posterior dr radix linguae. Berhubungan dg corpus ossis hyoidea di anterior nya dan cartilage thyroidea di posterior nya. Sisi epiglottis berhubungan dg cartilage arytenoidea mll plica aryepiglottica. Sdgkn di superiornya bebas dan membrane mucosa nya melipat ke depan dan berlanjut meliputi permukaan posterior lidah sbg plica glossoepiglottica mediana et lateralis. Dimana diantaranya terdapat cekungan yg disebut dg valecullae



- Cartilago thyroidea
Terdiri atas 2 lamina cartylago hyaline yg bertemu di linea mediana anterior mjd sebuah tonjolan sudut V yg disebut dg Adam’s apple/ commum adamum/ prominentia piriformis (jakun). Pinggir posterior tiap lamina menjorok ke atas membentuk cornu superior dan ke bawah membentuk cornu inferior. Pd permukaan luar lamina terdapat line oblique sbg tempat melekatnya m. sternothyroideus, m. thyrohyoideeus, dan m. constrictor pharyngis inferior.



- Cartilago cricoidea
Merupakan cartilage yg berbentuk cincin utuh dan terletak di bawah dr cartilago thyroidea. Cartilage ini mempunyai arcus anterior yg sempit dan lamina posterior yg lebar. Pd bagian lateral nya ada facies articularis sirkular yg akan bersendi dg cornu inferior cartilage thyroidea. Sdgkn di bagian atasnya terdapat facies articularis yg akan bersendi dg basis cartilage arytenoidea.



+ Cartilago yg berjumlah sepasang
- Cartilago arytenoidea
Merupakan cartilage kecil berbentuk pyramid yg terletak di belakang dr larynx pd pinggir atas lamina cartilage cricoidea. Masing2 cartilago memiliki apex di bagian atas dan basis di bagian bawahnya. Dimana bagian apex nya ini akna menyangga dr cartilage corniculata, sdgkn pd bagian basis nya bersendi dg cartilage cricoidea. Pd basis nya terdapat 2 tonjolan yaitu proc. Vocalis yg menonjol horizontal ke depan merupakn perlekatan dr lig. Vocale, dan proc. Muscularis yg menonjol ke lateral dan merupakan perlekatan dr m. crycoarytenoideus lateralis et posterior.



- Cartilago cuneiformis (Wrisbergi)
Merupakan cartilage kecil berbentuk batang yg terdapat di dalam 1 plica aryepiglottica yg berfungsi utk menyokong plica tsb.

- Cartilago corniculata (Santorini)
2 buah nodulus kecil yg bersendi dg apex cartilaginis arytenoidea dan merupakan tmp lekat plica aryepiglottica shg menyebabkan pinggir atas plica aryepiglottica dextra et sinistra agak meninggi.

Aditus Laryngis
Merupakan pntu masuk larynx yg menghadap ke dorsocranial dan menghadap ke laryngopharynx. Aditus laryngis memiliki syntopi :
- Ventral : pinggir atas epiglottis
- Lateral : plica aryepiglottica.
- Dorsocaudal : membrane mucosa antar cartilage arytenoidea.



Cavitas Laryngis
Cavitas laryngis terbentang dr aditus laryngis hingga ke pinggir bawah cartilage cricoidea dan di bagi mjd 3 bagian :

- Bagian atas (vestibulum laryngis)
Terbentang dr aditus laryngis hingga ke plica vestibularis. Rima vstibularis adl celah di antara plica vestibularis. Sedangkan, lig. Vestibulare terletak dlm plica vestibularis



- Bagian tengah (Recessus laryngeus)
Terbentang dr plica vestibularis hingga setinggi plica vocalis yg berisi lig. Vocalis. Rima glottidis adl celah di antara plico vocalis. Diantara plica vestibularis dan plica vocalis ini terdapat recessus kecil yaitu sinus laryngis dan ventriculus laryngis.

- Bagian bawah. (Fossa infraglottidis)

Innervasi Larynx
Di atas dr plica vocalis dinnervasi oleh n. laryngis internus cab dr n. laryngis superior cab dr n. vagus (X). Sedangkan di bawahnya diinnervasi oleh n. leryngis recurrens, kec. M. crycothyroideus yg diinnervasi oleh R. laryngeus externus n. laryngeus superior.


Syndesmosis Laryngeus
Adalah jaringan ikat yang menghubungkan antara skelet laryng yang berupa ligament ataupun membrane. Syndesmosis laryngeus terbagi menjadi :

- Membrana atau ligament extrinsik : menghubungkan skeleton larynx dengan bangunan sekitar
    1. Membrana Thyrohyoidea
    Membran fibroelastis yang menghubungkan pinggir atas cartylago thyroidea dan pinggir depan cornu superiornya dengan tepi atas facies posterior corpus hyoidei dan cornu majus nya melewati belakang facies posterior corpus hyoidei dipisahkan oleh bursa mucosa. Bagian ventromedialnya menebal membentuk lig. thyrohyoideum medianum. Pinggir dorsalnya juga menebal membentuk lig. thyrohyoideum laterale yang membentang dr cornu superior cartilago thyroidea ke cornu majus. Di dalam nya sering terdapat cartylago triticea.
    2. Lig. Hyoepiglotticum
    Menghubungkan facies anterior epiglottis dengan pinggir atas corpus os. hyoideus dan cornu majusnya
    3. Lig. cricotracheal
    menghubungkan cartilago cricoidea dengan anulus trachealis I
- Membrana atau ligamenta intrinsik : menghubungkan antar cartilago laryng
   1. Membrana Quadrangularis
   menghubungakn sisi epiglottis dengan cartilago arytenoidea dan corniculata. Tepi atasnya bebas dan menebal disebut lig.Aryepiglotticum, mucosa yang menutupinya membentuk plica aryepiglottica. Ke arah caudal membran ini mendekati linea mediana dan berakhir bebas setinggi fovea triangularis dan menebal disebut lig. vestibulare (lig.ventriculare).
   2. Conus elasticus (Membrana cricothyroidea)
   Terletak di bagian caudal membrane quadrangularis. Menghubungkan cartilago cricoidea dan thyroidea. di sebelah caudal melekat pada pinggir atas cartilago cricoidea, ke arah craniomedial berakhir bebas sebagai lig.vocale yang membentang antara proc. vocalis dan sudut cartylago thyroidea. Bagian depan conus elasticus menebal membentuk lig.cricothyroidea medianus. Conus elasticus beserta membrane quadrangulare disebut sebagai membrane fibroelastica laryngeus.
   3. Lig. thyroepiglotticum
   menghubungkan petioles epiglottidis dengan cartylago thyroidea
   4. Capsula articularis cricothyroidea
   membungkus sendi cricothyroidea dan diperkuat oleh lig. ceratocricoideum (lig.cricothyroideum lateral) pars anterior, lateral dan posterior.
   5. Capsula articularis cricoarytenoidea

   Membungkus sendi cricoarytenoideus dan diperkuat oleh lig.cricoarytenoideum posterius.

Musculi Laryngei
- Otot-Otot Intrinsik Laryng

Otot yang perlekatan di bagian laryng. Otot ini memiliki peranan untuk mengubah panjang dan ketegangan plica vocalis dalam produksi suara dan mengubah ukuran rima glottidis untuk masuknya udara ke paru. Otot-otot yang termasuk dan innervasinya yakni adalah :
1. M. Cricothyroideus (R.externus n. laryngeus superior)
2. M. Cricoarytenoidea posterior (Safety Muscle) (R.Posterior n. laryngeus inferior)
3. M. Cricoarytenoidea lateral (R. anterior n. laryngeus inferior)
4. M. Arytenoidea transversus (R. Posterior n. Laryngeus inferior)
5. M. M. arytenoidea obliquus (R. anterior n. laryngeus inferior)
6. M. Thyroarytenoidea (R. anterior n. laryngeus inferior)

Adapun fungsinya :
1. Mengatur Rima Glottidis
   a. Membuka : m.cricoarytenoidea posterior
   b. Menutup : m. cricoarytenoidea lateral, m. arytenoidea transversa, m. cricothyroidea, dan m. thyroarytenoidea
2. Mengatur ketegangan lig.vocale
   a. Menegangkan : m.cricothyroidea
   b. Mengendorkan : m. thyroarytenoidea
3. Mengatur aditus laryngeus
   a. Membuka : m. thyroepiglotticus
   b. Menutup : m. aryepiglotticus dan m. arytenoideus obliquus

- Otot-Otot Ekstrinsik Laryng
Merupakan otot-otot di sekitar laryng yang mempunyai salah satu perlekatan pada laryng atau os.hyoideus. Berfungsi untuk menggerakkan laryng secara keseluruhan. Otot ekstrinsik laryng terbagi atas :
a. Otot-otot Depressor :
   + m. omohyoideus
   + m. sternohyoideus
   + m. sternothyroideus
b. Otot-otot Elevator :
   + m. mylohyoideus
   + m. stylohyoideus
   + m. thyrohyoideus
   + m. stylopharyngeus
   + m. palatopharyngeus
   + m. constrictor pharyngeus medius
   + m. constrictor pharyngeus inferior

Vaskularisasi Larynx
Suplai arteri berasal dr R. laryngeus superior a. thyroidea superior. Dan bagian bawah divaskularisasi oleh R. laryngeys inferior a. thyroidea inferior. Sdgkn aliran limfe nya bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi.




Sumber : diktat anatomi situs thoracis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.
diktat anatomi Ophtalmology dan Otorhinolarungology, ed. 2013. Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.

Rabu, 22 Februari 2012

Anatomi Saluran Pencernaan dan Peritoneum



Anatomi Saluran Pencernaan (Tractus Gastro Intestinal/ tractus digestivus)
Kalau membahas tentang saluran pencernaan, aku jadi teringat dengan apa yg dikatakan oleh teman sejawatku yaitu “GastroIntestinalTract/ system pencernaan adalah suatu system yg diawali dg tangan kanan dan diakhiri dg tangan kiri”. Namun sejatinya, sistem pencernaan adalah suatu system yg berfungsi utk mencerna dan menyerap zat nutrisi yg kita makan dan membuang zat sisa makanan yg tdk lagi dapat diserap.

Sebagian besar dr organ pencernaan terletak di dalam cavum abdomen. Meskipun ada beberapa yg berada di regio colli, cavum thoraks dan di cranii.

Saluran pencernaan dibagi mjd 2 bagian, pembagian ini didasarkan atas letak organ thd lig. Treitz (m. suspensorium duodeni) yg terletak pd flexura duodenojejunales yg merupakan batas antara duodenum dan jejunum. Lalu mengapa perlu dibagi segala ? Hal ini berkaitan dg suatu keadaan klinis apabila terjadi sebuah perdarahan pd system pencernaan atas, darah akan bercampur dg HCl yg dihasilkan oleh gaster shg menyebabkan faeces mjd berwarna kehitaman, yg secara klinis disebut dg melena.

Sedangkan apabila terjadi perdarahan pd saluran cerna bawah, akan berdampak pada faeces yg berwarna merah segar/ terdapat tetes2an darahnya. Pembagian dr saluran cerna ini dibagi mjd :
Saluran cerna atas
- Cavum Oris
- Pharynx :
o Oropharynx
o Laringopharynx
- Oesophagus
- Gaster
- Intestinum tenue :
o Duodenum
Saluran cerna bawah
o Jejunum
o Ileum
- Intestinum crassum :
o Caecum
o Appendix vermiformis
o Colon ascendens
o Colon transversum
o Colon descendens
o Colon sigmoid
o Rectum
o Canalis analis (anus)

Embriologi
Secara embriologi, pertumbuhan dari saluran pencernaan dari pharynx hingga ke rectum berasal dr lapisan endoderm dan mesoderm. Endoderm membentuk lapisan epitel dr saluran pencernaan dan parenkim kelenjar seperti hepar, dan pancreas. Sedangkan lapisan mesoderm membentuk unsure otot dan unsure peritoneum pd dinding usus.

Usus primitive nantinya akan berkembang mjd 4 bagian :
• Usus pharynx
Membentang dr membrane buccopharyngeal hingga ke divertikulum trakheobronchialis

• Usus depan/ foregut
Terletak di caudal dr tabung pharynx dan membentang ke caudal hingga ke tunas hati. Foregut ini nantinya akan berkembang mjd oesophagus pars adominalis, gaster, duodenum pars superior, hepar, lien, vesica fellea dan pancreas. Vaskularisasi dr organ2 yg berasal dr foregut ini berasal dr triple hallery/ truncus coeliacus. Sedangkan innervasinya saraf simpatis oleh truncus sympaticus segmen thoracalis VI –XII dan saraf parasimpatisnya oleh n. vagus (n. X)

• Usus tengah / midgut
Membentang dr caudal tunas hati hingga ke 2/3 dextra (oral) colon transversum. Midgut ini nantinya akan berkembang mjd duodenum yg terletak di sebelah distal dr muara ductus choledocus dan ductus pancreaticus major pd papilla duodeni major, jejunum, ileum, caecum, appendix vermiformis, colon ascendens, flexura coli dextra dan 2/3 dextra (oral) colon transversum. Seluruh bagian dr midgut ini mendapatkan vaskularisasi yg dicabangkan dari a. mesenterica superior.

• Usus belakang/ hindgut
Membentang dr 1/3 sinistra (anal) colon transversum hingga ke membrane cloacalis. Hindgut ini nantinya akna berkembang menjadi 1/3 sinistra (anal) colon transversum, flexura coli sinistra, colon descendens, colon sigmoid, rectum dan bagian atas dr canalis analis (anus). Semua bagian dr hindgut ini mendapatkan vaskularisasi dr arteri2 yg dicabangkan mll a. mesenterica inferior.



Peritoneum
Sama halnya dengan keberadaan pericardium pada jantung (cor/ cardiac) dan pleura pada paru2 (pulmo), pada cavum abdomen terdapat selaput pembungkus nya juga yg disebut dg peritoneum. Peritoneum merupakan membrane serose tipis yg membatasi dinding abdomen dan cavum pelvis. Peritoneum ini dibagi menjadi 2, yaitu peritoneum parietal yg terletak lbh eksternal dan menghadap pd dinding abdomen, dan peritoneum visceral yg langsung menempel pd organ2 yg ada di dalam cavum abdomen. Di antara peritoneum parietal dan peritoneum visceral ini terdapat suatu rongga yg disebut dg
cavum peritonii/ cavitas peritoneal.

Cavum Peritonii/ Cavitas Peritoneal
Di antara peritoneum parietal dan peritoneum visceral ini terdapat suatu rongga yg disebut dg cavum peritonii/ cavitas peritoneal. Pd pria rongga ini tertutup (tidak berhubungan dg dunia luar). Sedangkan pada wanita rongga ini berhubungan dg dunia luar mll tuba uterine, uterus dan vagina.

Cavum peritoneal ini sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kantong besar (saccus major) dan kantong kecil (saccus minor/ bursa omentalis). Saccus major merupakan ruang utama dongga peritoneal dan terbentang di seluruh lapang abdomen dr diaphragm hingga pelvis. Sedangkan saccus minor terletak di belakang dr gaster. Saccus minor ini bermuara mll jendela kecil yg disebut dg foramen epiploica winslow. Berikut adalah batas2 dari foramen epiploica winslow :
- Anterior : tepi bebas omentum minus yg didalamnya ada trias portae
- Posterior : Vena Cava Inferior
- Cranial : lobus caudatus hepatis
- Caudal : pars superior duodeni



Daerah khusus peritoneum
a. Mesenterium
Merupakan lipatan peritoneum lapis ganda yg melekatkan bagian usus ke dinding posterior abdomen, terdiri atas mesenterium usus halus, mesoduodenum, mesocolon transversum, dan mesocolon sigmoidea. Keberadaan dr mesenterium ini memungkinkan usus dpt mudah bergerak dalam rongga abdomen.

b. Omentum
Merupakan lapisan peritoneum berlapis ganda yg melekatkan gaster ke organ berongga lainnya. Omentum ini berfungsi utk menyimpan lemak, dan utk mencegah terjadinya penyebaran infeksi dr organ2 yg ditutupi oleh omentum td. Omentum ini dibagi menjadi 2 , yaitu :
- Omentum majus
Melekat pd curvature major gaster dan tergantung spt tirai pd lekukan usus halus dan dinding anterior abdomen, lalu melipat kembali dan menempel pd tepi bawah colon transversum.
- Omentum minus
Menghubungakn curvature minor gaster dg permukaan bawah hepar.

c. Lig. Peritoneal
Merupakan lipatan peritoneum berlapis ganda yg melekatkan organ viscera padat yg krg bisa bergerak ke dinding abdomen. Misalkan lig. Falciforme pd hepar.

Pembagian Organ di Cavum Abdomen Berdasarkan Letaknya thd Peritoneum
a. Organ intraperitoneal
Yg dimaksud dg organ intraperitoneal adalah organ di dalam cavum abdomen yg sebagian besar (> 2/3 permukaan organ nya) diliputi oleh peritoneum visceral, dan biasanya organ2 yg termasuk dalam organ intraperitoneal ini adl organ yg memiliki penggantung. Organ yg termasuk ke dalam organ intraperitoneal antara lain : Gaster, vesica fellea, lien, duodenum pars superior, hepar, jejunum, ileum, colon transversum, colon sigmoidea, caecum , appendix vermiformis, cauda pancreas.

b. Organ retroperitoneal primer/ ekstraperitoneal
Yg dimaksud dg organ ekstraperitoneal adl organ2 di dalam cavum abdomen yg sebagian kecil (hanya < 1/3 bagian organ nya) ditutupi oleh peritoneum visceral sejak lahir hingga dewasa, biasanya organ2 yg termasuk dalam organ ekstraperitoneal ini melputi organ2 tractus urinarius dan vaskular2 besar. Organ2 yg termasuk dalam organ ekstraperitoneal antara lain : ren, ureter, vesica urinaria, Vena Cava Inferior, aorta abdominalis, ductus thoracicus

c. Organ ekstraperitoneal sekunder
Yg dimaksud dg organ ekstraperitoneal sekunder adl organ2 di dalam cavum abdomen yg semula terletak intraperitoneal kemudian mjd retroperitoneal. Organ2 yg termasuk ke dalam organ retroperitoneal sekundr antara lain : colon ascendens, colon descendens, rectum, pancreas (caput, collum, corpus), duodenum (pars descendens, pars transversum, pars descendens).

Sumber : Diktat Anatomi Situs Abdominis ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK Unissula

Anatomi Cavum Abdomen

Cavum Abdomen/ cavitas abdominis berarti rongga perut. Dimana di dalam cavum abdomen ini terdapat organ2 yg termasuk ke dalam organ2 tractus gastro intestinal, tractus billiaris dan tractus urinaria.

Linea Abdomen
Terdapat 2 jenis linea/ garis yg terdapat pd abdomen, antara lain :

a. Garis Tampak
- Linea Alba
Merupakan pita fibrosa yg merupakan persatuan aponeurosis dr otot2 dinding anterior abdomen. Garis ini membentang di linea mediana anterior dr proc. Xyphoideus hingga ke symphisis pubis.

- Linea Semilunaris
Merupakan garis yg terletak pd pinggir lateral m. rectus abdominis (MRA) dan menyilang pinggir costae pd ujung cartilage costae IX.

b. Garis Khayal (Tidak Tampak)
Garis khayal pd dinding abdomen ini berfungsi utk membagi cavum abdomen mjd 9 regio dan 4 kuadran. Terdiri atas linea midclavicula dextra et sinistra, linea transpylorica dan linea transtubercularis.

Kuadran Abdomen
Cavum abdomen dibagi mjd 4 kuadran seperti hal nya pd jam. Utk membagi nya mjd 4 kuadran ini dibutuhkan 2 garis, yaitu 1 garis vertical dan 1 garis horizontal. Garis vertical di dapat dg cara kita menarik linea mediana anterior yaitu garis yg ditarik dr incisura jugularis melewati umbilicus hingga ke symphisis pubis. Lalu utk garis horizontal ny kita tarik garis horizontal yg melewati umbilicus.




Regio Abdomen
Abdomen terbagi atas 9 regio yg terbagi oleh 2 garis vertical (linea midclavicula dextra et sinistra) dan 2 garis horizontal (linea transpylorica dan linea transtubercularis). Msg2 garisvertical mll pertengahan Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS) dan symphisis pubis sejajar linea midclavicula. Garis horizontal atas dinamakan sbg bidang subcostalis (pinggir inferior cartilage costae X, berseberangan dg Vertebrae Lumbal III)/ bidang transpylorica. Sdgkn garis yg bawah srg disebut dg bidang intertubercularis/ bidang transtubercularis krn menghubungkan tuberculum pd crista iliaca yg terletak setinggi Vertebrae Lumbal V.

Lalu bagaimana cara membagi abdomen mjd 9 regio ?

Utk garis vertical nya masing2 dextra et sinistra kita tarik garis khayal dr pertengahan dr os. Clavicula ke caudal melewati papilla mammae sampai pd Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS) shg membentuk linea midclavicula dextra et sinistra.

Sdgkn utk membentuk garis horizontal nya pertama kita tarik linea mediana anterior yaitu garis yg ditarik dr incisura jugularis melewati umbilicus hingga ke symphisis pubis. Lalu garis itu kita bagi 2 sama panjang, dan kita tarik horizontal shg membentuk linea transpylorica/ linea subcostalis. Setelah itu jarak antara linea transpylorica td ke symphisis pubis kita bg lg mjd 2 sama panjang, lalu kita tarik scr horizontal shg membentuk linea transtubercularis/ linea transiliaca. Dg adanya ke4 garis td, cavum abdomen kini terbagi mjd 9 regio

9 regio tersebut terdiri atas region hipokondriaca/ hipokondrium dextra et sinistra, dan epigastrium pd bagian atas, lumbal dextra et sinistra dan umbilicalis pd bagian tengah, serta hipogastrium/ suprapubis dan iliaca/ inguinal dextra et sinistra di bagian bawah. Masing2 regio tsb terdapat organ didalamnya, berikut adl daftar organ yg ada pd masing2 regio tsb.

- Hipokondrium/ hipokondriaka dextra : hepar, vesica fellea, flexura coli dextra, glandula suprarenalis dextra
- Epigastrium : gaster, pancreas, duodenum pars superior, hepar
- Hipokondium/ hipokondriaka sinistra : lien, cauda pancreas, gaster, lobus hepatis sinistra, flexura coli sinistra, glandula suprarenalis sinistra
- Lumbal sinistra : colon descendens, ren sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ureter sinistra,
- Umbilikalis : jejunum, ileum, duodenum, colon transversum, gaster
- Lumbal dextra : ren dekstra, ureter dekstra, glandula suprarenalis dekstra, colon ascendens
- Iliaca/ inguinal dextra : caecum, appendix vermiformis, ovarium dextra
- Suprapubis/ hipogastrium : uterus, vesica urinaria, rectum
- Iliaca/ inguinal sinistra : colon sigmoidea, ovarium sinistra

Batas Cavum Abdomen
• Cranial : diaphragma
• Caudal : diphragma pelvis
• Anterior : m. rectus anatomi, m. pyramidalis, bagian anterior dr aponeurosis m. Obliqus abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, dan m. transverses abdominis.
• Posterior : corpus dan discus intervertebralis Vertebrae Lumbal I-V, crus diaphragm, m. psoas major, m. psoas minor, m. iliacus, m. quadratus lumborum, ala ossis ilii.
• Lateral : m. obliquus abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, m. transverses abdominis, m. iliacus, os. coxae




Otot Abdomen
• M. obliquus abdominis eksternus (MOAE)
Berasal dr permukaan luar 8 costa terbawah dan menyebar utk berinsertio pd proc. Xiphoideus, linea alba, crista pubica, tuberculum pubicum, dan ½ anterior crista iliaca.
• M. obliquus abdominis internus (MOAI)
Terletak di bawah MAOE. Otot ini berasal dr fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 2/3 lateral lig. Inguinalis dan berinsertio di tepi bawah 3 costa bagian belakang dan cartilage costanya, proc. Xiphoideus, linea alba, symphisis pubis.
• M. transversus abdominis (MTA)
Otot yg terletak di bawah MOAI . Otot ini berasal dr permukaan dalam 6 cartilago costa terbawah, fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 1/3 lateral lig. Inguinal dan akan berinsertio pd proc. Xiphoideus, linea alba, dan symphisis pubis.
• M. rectus abdominis (MRA)
Otot ini berasal dr depan symphisis pubis dan dr crista iliaca dan berinsertio di cartilage costae V, VI, XII dan proc. Xiphoideus.
• M. pyramidalis
Tidak semua orang memiliki otot ini. Otot ini berasal dr permukaan anterior pubis dan berinsertio di line alba. Otot ini terletak di depan bagian bawah MRA.

Vagina Musculi Recti
Vagina musculi recti sesuai namanya merupakan sarung (vagina) pembungkus musculus rectus abdominis (MRA). Vagina musculi recti ini dibagi menjadi 3 bagian :
- Vagina musculi recti bagian atas terletak diatas pinggir costae sampai pd proc. Xiphoideus. Dinding anterior nya dibentuk oleh aponeurosis MOAE. Sdgkn dinding posterior nya dibentuk oleh dinding thoraks, cartilago costae V, VI, VII dan ICS/ SIC (Intercostaspace/ SpatiumIntercostaSpace) nya
- Vagina musculi recti bagian tengah terletak di antara pinggir costae sampai setinggi SIAS. Dinding anterior nya dibentuk oleh aponeurosis MOAE dan MOAI. Sedangkan dinding posterior nya dibentuk oleh aponeurosis MTA.
- Vagina musculi recti bagian bawah terletak di antara SIAS dan pubis. Dinding anterior nya dibentuk oleh aponeurosis MOAE, MOAI, dan MTA. Sedangkan dinding posterior nya tidak ada.



Lapisan Dinding Abdomen Urut dr Superfisial ke Profunda
• Cutis
• Subcutis
• Yang terdiri atas :
- Fascia camper
Mengandung paniculus adiposus (lemak). Lapisan ini jg membungkus daerah perineum sbg fascia superfisialis perinei. Pd laki2 fascia ini bersatu dg fascia scarpa membentuk tunica dartos sbg salah satu lapisan pembungkus dr testis.
- Fascia scarpa
Lapisan membranosa yg tdk mengandung lemak.
• Fascia Superfisialis Abdomen
Pd punggung merupakan lanjutan dr fascia musculi latissimus dorsi. Di daerah thoraks merupakan lanjutan dr fascia pectoralis. Di caudal lig. Inguinal melanjut sbg fascia lata. Pd scrotum melanjut sbg fascia spermatica eksterna.
• Musculi Abdominis
a. Kelompok anterolateral : MOAE, MOAI, MRA, MTA dan m. pyramidalis
b. Kelompok posterior : m. psoas major, m. psoas minor, m. iliacus, m. quadratus lumborum
• Fascia Profunda/ fascia transversa abdominis
Lapian tipis yg dipisahkan dr peritoneum parietal oleh jaringan ekstraperitoneal.
• Jaringan lemak ekstraperitoneal
• Peritoneum parietal
• Peritoneum visceral

Vaskularisasi Dinding Abdomen
• Arteri
- A. epigastrica superior
Cabang dr a. thoracica (mammaria) interna cabang dr a. subclavia prescalenus masuk mll trigonum sternocostal (larrey) lalu menembus vagina musculi recti dan menempati dorsal dr MRA
- A. epigastrica inferior
Cabang dr a. iliaca eksterna memasuki vagina musculi recti mll linea semisircularis douglassi yg ada di dorsal MRA
- Aa. Intercostalis (VII - XII) dan a.lumbalis
Cabang dr aorta abdominalis berjalan ke lateral bersama dg nervus nya
- A. circumflexa ilium profunda
Cabang dr a. femoralis. Homolog dg a. musculophrenica cabang dr a. thoracica interna yg terletak di antara MOAE dan MTA.
- Aa. Inguinales superfisiales
o A. epigastrica superficial
Memvaskularisasi umbilicus
o A. pudenda externa
Memvaskularisasi skrotum menyilang ventral dr funiculus spermaticus
o A. circumflexa ilium superficial
Di caudal lig. Inguinalis lateral

• Vena
Selain vena yg berjalan bersama dg arteri, ada vena2 superfisial yaitu Vv. Inguinales superfisiales yg bermuara ke v/ saphena magna dan beranastomosis Vv. Epigastrica superfisiales dan v. thoracica lateralis

Innervasi Dinding Abdomen
• Otot2 anterolateral abdominopelvicus diinervasi oleh 5 nervus intercostalis (VIII - XII)
• MOAE dan MTA diinervasi oleh n. iliohypogastricus
• M. pyramidalis diinervasi oleh n. subcostalis

Sumber : Diktat Anatomi Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK Unissula Semarang

Anatomi Fisiologi Intestinum Tenue (Duodenum , Jejunum , Ileum)



Anatomi Intestinum tenue
Intestinum tenue merupakan organ pencernaan yg sering juga disebut sbg small intestine atau usus kecil/ usus halus. Intestinum tenue menghubungkan dr gaster hingga valvulla ileocaecal (bauhini) yg merupakan batas antara intestinum tenue dg intestinum crassum. Seluruh organ yg termasuk dalam intestinum tenue juga merupakan organ2 intraperitoneal. Intestinum tenue terdiri atas :

• Duodenum
Duodenum atau juga disebut dg usus 12 jari merupakan usus yg berbentuk seperti huruf C yg menghubungkan antara gaster dg jejunum. Duodenum melengkung di sekitar caput pancreas. Duodenum merupakan bagian terminal/ muara dr system apparatus biliaris dr hepar maupun dr pancreas. Selain itu duodenum jg merupakan batas akhir dr saluran cerna atas. Dimana saluran cerna dipisahkan mjd saluran cerna atas dan bawah oleh adanya lig. Treitz (m. suspensorium duodeni) yg terletak pd flexura duodenojejunales yg merupakan batas antara duodenum dan jejunum. Di dalam lumen duodenum terdapat lekukan2 kecil yg disebut dg plica sircularis. Duodenum terletak di cavum abdomen pd regio epigastrium dan umbilikalis. Duodenum memiliki penggantung yg disebut dg mesoduodenum. Duodenum terdiri atas beberapa bagian :



+ Duodenum pars Superior
Bagian ini bermula dr pylorus dan berjalan ke sisi kanan vertebrae lumbal I dan terletak di linea transylorica. Bagian ini terletak setinggi Vertebrae Lumbal I, dan memiliki syntopi :
- Anterior : lobus quadratus hepatis, vesica fellea
- Posterior : bursa omentalis, a. gastroduodenalis, ductus choledocus, v. portae hepatis dan V. cava inferior
- Superior : foramen epiploica winslow
- Inferior : caput pancreas

+ Duodenum pars Descendens
Merupakan bagian dr duodenum yg berjalan turun setinggi Vertebrae Lumbal II – III. Pd duodenum bagian ini terdapat papilla duondeni major dan minor, yg merupakan muara dr ductus pancreaticus major dan ductus choledocus, jg oleh ductus pancreaticus minor yg merupakan organ apparatus biliaris yg merupakan organ2 system enterohepatic. Duodenum bagian ini memiliki syntopi :
- Anterior : fundus vesica fellea, colon transversum, lobus hepatis dextra, lekukan usus halus.
- Posterior : ureter dextra, hilus renalis dextra
- Medial : caput pancreas
- Lateral : colon ascendens, flexura coli dextra, lobus hepatis dextra

+ Duodenum pars Horizontal
Merupakan bagian dr duodenum yg berjalan horizontal ke sinistra mengikuti pinggir bawah caput pancreas dan memiliki skeletopi setinggi Vertebrae Lumbal II. Duodenum bagian ini memiliki syntopi :
- Anterior : mesenterium usus halus, vasa. Mesenterica superior, lekukan jejunum
- Posterior : ureter dextra, m. psoas dextra, VCS, aorta
- Superior : caput pancreas
- Inferior : lekukan jejunum



+ Duodenum pars Ascendens
Merupakan bagian terakhir dr duodenum yg bergerak naik hingga pd flexura duodenujejunales yg merupakan batas antara duodenum dan jejunum. Pd flexura duodenojejunales ini terdapat ligamentum yg menggantung yg merupakan lipatan peritoneum yg disebut dg lig. Treitz (m. suspensorium duodeni) yg dimana ligamentum ini juga merupakan batas yg membagi saluran cerna mjd saluran cerna atas dan saluran cerna bawah. Duodenum bagian ini memiliki skeletopi setinggi Vertebrae Lumbal I atau II. Duodenum bagian ini memiliki syntopi :
- Anterior : mesenterium, lekukan jejunum.
- Posterior : pinggir kiri aorta , pinggir medial m. psoas sinistra

Vaskularisasi Duodenum
Vaskularisasi duodenum baik arteri maupun vena nya terbagi menjadi 2. Utk duodenum pars superior hingga duodenum pars descendens diatas papilla duodeni major (muara ductus pancreticus major), divaskularisasi oleh R. superior a. pancrearicoduodenalis cabang dr a. gastroduodenalis, cabang dr a. hepatica communis, cabang dr triple hallery yg dicabangkan dr aorta setinggi Vertebae Thoracal XII – Vertebrae Lumbal I. dan aliran vena nya lgsg bermuara ke system portae.

Sedangkan dibawah papilla duodeni major, duodenum divaskularisasi oleh R. duodenalis a. mesenterica superior yg dicabangkan dr aorta setinggi Vertebrae Lumbal I. Sedangkan aliran vena nya bermuara ke v. mesenterica superior.

Innervasi Duodenum
Duodenum di innervasi oleh persarafan simpatis oleh truncus sympaticus segmen thoracal VI-XII, sdgkn persarafan parasimpatis nya oleh n. vagus (n. X)

Fisiologi Duodenum
Pd duodenum pars superior scr histologist terdapat adanya sel liberkeuhn yg berfungsi utk memproduksi sejumlah basa. Basa ini berfungsi utk menaikkan pH dr chymus yg masuk ke duodenum dr gaster, shg permukaan duodenum tdk teriritasi dg adanya chymus yg asam td.

Selain itu, pd duodenum tjd proses pencernaan karbohidrat scr enzymatic yg telah berbentuk disakarida. Dimana duodenum mendapatkan muara dr ductus pancreaticus, dimana pd pancreas diproduksi enzyme maltase, lactase dan sukrase. Dimana enzyme maltase akan berfungsi utk memecah 1 gugus gula maltose mjd 2 gugus gula glukosa. Sdgkn lactase akan merubah 1 gugus gula laktosa mjd 1 gugus glukosa dan 1 gugus galaktosa. Sementara itu, enzyme sukrase akan memecah 1 gugus sukrosa mjd 1 gugus fruktosa dan 1 gugus glukosa.

Sementara itu,di dalam duodenum jg terjadi pencernaan lipid scr enzymatic. Dimana lipid dalam bentuk diasilgliserol akan teremulsi oleh adanya getah empedu yg dialirkan mll ductus choledocus dr vesica fellea dan hepar. Setelah itu, emulsi lemak td akan diubah oleh enzyme lipase pancreas mjd asam lemak dan 2 diasilgliserol.

• Jejunum dan Ileum
Jejunum dan ileum juga srg disebut dg usus halus/ usus penyerapan membentang dr flexura duodenojejunales sampai ke juncture ileocacaecalis. Jejunum dan ileum ini sama2 merupakan organ intraperitoneal. Jejunum dan ileum memiliki penggantung yg disebut sg mesenterium yg memiliki proyeksi ke dinding posterior abdomen dan disebut dg radix mesenterii. Pd bagian akhir dr ileum akan terdapat sebuah katup yg disebut dg valvulla ileocaecal (valvulla bauhini) yg merupakan suatu batas yg memisahkan antara intestinum tenue dg intestinum crassum. Selain itu, juga berfungsi utk mencegah terjadi nya refluks fekalit maupun flora normal dalam intestinum crassum kembali ke intestinum tenue, dan jg utk mengatur pengeluara zat sisa penyerapan nutrisi. Berikut adalah perbedaan antara jejunum dan duodenum :





Vaskularisasi Jejunum Ileum
Jejunum divaskularisasi oelh vasa. Jejunales dan ileum divaskularisasi oleh vasa ileales. Dimana a. jejunales dan a. ileales sama2 merupakan cabang dr a. mesenterica superior yg dicabangkn dr aorta setinggi Vertebrae Lumbal I. Sedangkan v. jejunales dan v. ileales jg sama2 bermuara ke v. mesenterica superior.

Innervasi Jejunum Ileum
Jejunum dan ileum memiliki innervasi yg sama yaitu parasimpatis oleh n. vagus dan simpatis oleh plexus mesenterica superior dr medulla spinalis segmen thoracal VI – XII.



Fisiologi Jejunum Ileum
Dilihat secara histologik, jejunum dan ileum memiliki vili vhorialis. Dimana vili chorialis ini berfungsi utk menyerap zat2 gizi hasil akhir dr proses pencernaan spt glukosa, fruktosa, galaktosa, peptide, asam lemak dan 2 asilgliserol.

Sumber : Diktat Anatomi, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK Unissula.
Dasar Teori Laporan Biokimia Sistem Pencernaan, Laboratorium Biokimia FK Unissula.