Senin, 30 Januari 2012
Ascaris Lumbricoides
Ascaris lumbricoides merupakan salah satu cacing yg termasuk golongan nematode usus. Cacing ini memiliki hospes yaitu pada manusia. Penyakit yg disebabkan nya disebut askariasis. Cacing ascaris merupakan spesies yg ditularkan mll tanah atau soil transmitted helminth. Cacing ascaris ini dapat ditemukan scr kosmopolit, yaitu ditemukan di seluruh dunia. Cacing ascaris merupaka cacing yg memiliki siklus paru.
Morfologi
Cacing ascaris jantan berukuran lebih kecil dr yg betina. Cacing ascaris jantan berukuran panjang 15-30cm dan lebar 0,2-0,4cm. Sedangkan seekor cacing ascaris betina berukuran panjang 20-35cm, dan lebar 0,3-0,6cm. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga 100.000-200.000 butir dalam sehari, yang berukuran panjang 60-70µm dan lebar 40-50µm. Cacing ascaris memiliki habitat di usus halus, dan dapat berumur hingga 1-2 tahun. Cacing ascaris memiliki 3 buah bibir yang terdiri dari 2 buah bibir mediodorsal dan 1 bibir lateroventral, diantara ketiganya di tengah terdapat rongga mulut yang disebut sbg triangular bucal cavity.
Telur ascaris dibedakan menjadi 2, yaitu telur fertile dan telur infertile.
-Telur fertile : merupakan telur yg dibuahi.
Memiliki ukuran panjang 45-75µm dan lebar 35-50µm. Berbentuk bulat simetris atau oval. Memiliki dinding tebal transparan yang terdiri atas 3 lapisan (membrane vitellina, lapisan hialin, dan lapisan albumin). Dan didalamnya berisi embrio.
-Telur infertile : merupakan telur yg tidak dibuahi.
Memiliki ukuran panjang 88-94µm dan lebar 44µm. Memiliki bentuk yang lebih lonjong. Memiliki dinding yg terdiri atas 2 lapisan(lapisan hialin dan lapisan albumin). Di dalam nya berisi granula kasar (protoplasma yg mati)
Siklus hidup
Telur fertile (3 minggu di tanah) -> infektif -> tertelan -> telur menetas di usus halus -> larva -> larva menembus dinding usus halus -> pembuluh darah/limfe -> jantung -> paru -> menembus dinding pembuluh darah -> menembus dinding alveolus -> masuk rongga alveolus -> bronchiolus -> bronchus -> trachea -> faring -> esophagus -> menjadi dewasa di usus halus -> bertelur -> telur keluar bersama faeces -> kembali spt diatas. Siklus ini berlangsung 2-3 bulan lamanya.
Patologi dan Gejala Klinis
-Gangguan karena larva terjadi pada paru, dapat berupa perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan pd paru yang disertai batuk, demam dan eosinofilia. Pd foto rontgen thoraks tampak adanya gambaran infiltrate yg akan hilang dalam 3 minggu. Keadaan seperti ini disebut dg syndrome loeffler.
-Gangguan oleh cacing dewasa dapat berupa gangguan usus seperti mual, nafsu makan menurun, diare maupun konstipasi.
-Pada infeksi berat pada anak dapat menyebabkan malabsorbsi dan memperberat keadaan malnutrisi dan penurunan status kognitif. Cacing yang menggumpal dalam usus juga dapat menyebabkan terjadinya ileus obstrukstif.
Diagnosis
Penegakan diagnosis nya dengan cara pemeriksaan tinja secara langsung dengan menemukan adanya telur cacing, Juga bisa dengan menemukan adanya cacing yg keluar sendiri melalui mulut, hidung maupun dubur bersama muntah maupun faeces.
Sumber : Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, ed. 4, FK UI.
makasih infonya, sangat membantu. :)
BalasHapus